Software Anti Situs Porno, seberapa efektif ?

Kamis, 11 November 2010

Well temans, ada kebijakan yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan dunia Cyber Indonesia. No Porn Sites Policy tentunya akan direaksi berbagai pihak dengan berbagai macam tindakan nyata. Saya jadi bisa membayangkan betapa banyak teman saya yang selama ini bisa meraih hasil dari penyediaan situs-situs porno, harus berpikir beribu-ribu kali apabila ingin meneruskan atau bahkan mengekspansi usahanya tersebut.

Apalagi ditambah dalam waktu dekat akan diluncurkan sebuah software anti situs porno yang akan diedarkan dan disebarluaskan secara gratisan. Waaahhh, mulia sekali manusia yang menciptakannya! Tapi tunggu dulu, mari kita sedikit mereview seberapa akurat dan saktinya software ini.
Nantinya software tersebut akan bekerja dengan memfilter situs-situs porno dalam beberapa cara.
Cara pertama adalah dengan menyaring situs berdasarkan nama situs, kedua adalah melalui keyword yang digunakan, kemudian pelacakan IP address, serta melalui proses DNS Poisoning yang menghubungkan nama URL dengan nama IP.
Namun ternyata, semua cara ini diprediksi pemerintah masih akan bermasalah. Bahkan prosesnya diyakini hanya mampu memblokir sekira 10 hingga 20 persen situs porno yang ada.
Untuk penyaringan dengan menggunakan nama situs saja tidak mudah karena banyak juga situs porno yang menggunakan nama sopan. Atau jika dengan menggunakan keyword yang mengandung kata-kata seksualitas maka akan bentrok dengan situs kedokteran. Bisa jadi situs kedokteran pun akan ikut terjaring karena mereka pun terdeteksi menggunakan istilah-istilah seks. Tapi konon saat ini sedang dikembangkan sebuah software yang 60 % lebih efektif menjaring situs-situs porno tersebut. Sekali lagi sedang dalam proses pengembangan.
Nantinya gambar-gambar tersebut dipindai terlebih dahulu dan difilter melalui titik-titik RGB yang dimiliki dengan menggunakan teknik edge detection. Teknik tersebut dapat melihat tonjolan-tonjolan dalam sebuah gambar. Nantinya banyaknya jumlah tonjolan itulah yang akan mengindikasikan situs ini porno atau tidak.
Namun sayangnya, perlu untuk diragukan kalau software ini dapat digunakan terkait beberapa halangan. Pertama adalah kapasitas bandwidth yang kurang mendukung dan lamanya proses pemindaian gambar tersebut. Yahhh, kalau memang niatannya baik dan benar, kenapa ga dicoba terus. Jangan sampai kejadian dilarang merokok di Jakarta bakalan terulang lagi dengan peraturan dilarangnya situs porno di ranah Indonesia ini.
Selamat berjuang temans, sebentar lagi kita akan menyaksikan pertempuran adu keahlian yang seru antara porn sites developer versus anti-porn sites developer. Kita lihat saja siapa pemenangnya.!!!


[get this widget]

0 komentar: