Penyebab Gagalnya Wawancara

Kamis, 11 November 2010

Wawancara kerja menjadi salah satu kunci utama dalam proses melamar kerja karena anda berinteraksi langsung dengan pihak perusahaan. Sangat penting memang, jadi hindarilah hal-hal penyebab yang bisa hmm…
Saat benar-benar membutuhkan pekerjaan tentunya Anda akan melamar ke berbagai perusahaan. Dan ketika mendapat panggilan wawancara, pasti Anda akan memaksimalkannya dengan sebaik mungkin. Wawancara menjadi salah satu kesempatan penting yang bisa Anda manfaatkan untuk mampu mendapatkan pekerjaan baru sesuai dengan apa yang Anda impikan.
Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara yang mewawancarai dan yang diwawancarai. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara bisa jadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat untuk suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang sedang mencari tau tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.
Untuk itu dalam proses wawancara kita benar-benar harus bertindak hati-hati agar tidak mengalami kegagalan. Karena tanpa kita sadari sikap kita sendirilah yang membuat pekerjaan baru melayang begitu saja. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang gagal dalam proses wawancara, diantaranya :

Pertama : Keterbatasan informasi.

Sudah banyakkah Anda memiliki informasi tentang profil tempat dimana Anda akan bekerja? Misalnya tentang misi organisasi, jenis usaha, struktur organisasi, dan manajemen kompensasi? Sudahkah Anda mencari informasi langsung dari perusahaan atau browsing dari internet? Semakin kurang informasi yang dimiliki semakin menghambat Anda berinteraksi dengan pewawancara.

Kedua : Tidak ada persiapan

Adalah kesalahan jika Anda tidak terlebih dahulu mencari tahu latar belakang perusahaan yang Anda lamar. Anda tak hanya akan bingung mau berkata apa, tetapi juga memperlihatkan bahwa Anda tidak mau tahu, pemalas, dan kurang inisiatif. Sudah bukan jamannya lagi Anda kurang informasi. Segala teknologi sudah bisa membantu Anda mencari tahu apa pun yang ingin Anda ketahui. Pelajarilah sebisa mungkin tempat Anda melamar pekerjaan. Buat si pewawancara kagum dengan pengetahuan dan ide-ide yang Anda miliki.

Ketiga : Tidak berdandan sesuai acara

Tentunya, ketika akan mendatangi suatu wawancara kerja, Anda akan berusaha mengenakan pakaian seformal mungkin. Sayangnya, tak semua orang memiliki kemampuan untuk mengenakan pakaian yang formal. Tak jarang, malah, mereka yang fresh graduate malah mengenakan pakaian informal karena bingung mau pakai baju apa. Solusinya, bukanlah ide yang buruk untuk berinvestasi pada pakaian formal. Kemeja, celana bahan, blazer, serta sepatu hak kecil dan tertutup. Jika Anda melamar pekerjaan ke bidang kreatif, Anda bisa menambah corak atau warna dengan aksesori. Selain itu perhatikan pula dengan rambut Anda, berantakan atau tidak. Menggunakan wewangian berlebihan menyengat hidung? Bagaimana dengan cara duduk Anda? Semakin berantakan penampilan, semakin tidak simpatinya sang pewawancara kepada Anda.

Keempat : Komunikasi yang buruk.

Apakah Anda memiliki ketrampilan berkomunikasi? Hangatkah Anda ketika bertemu dengan sang pewawancara? Misalnya ketika awal bertemu, Anda berjabat tangan dengan cukup erat dan hangat atau longgar dan dingin? Mengucapkan selamat pagi atau siang atau sore? Bagaimana ekspresi wajah Anda ketika wawancara berlangsung? Lebih banyak menunduk, melihat ke berbagai sudut ruangan atau menatap mata pewawancara dengan kesan bersahabat? Apakah Anda murah senyum apa adanya atau dibuat-buat secara berlebihan ? Atau malah tampil dengan muka masam? Semakin tidak wajar dan dingin sikap Anda semakin lambat wawancara yang terjadi.

Kelima : Menjawab tidak tepat, salah atau malah berbohong.

Apakah Anda mendengarkan setiap pertanyaan dengan seksama? Kalau pertanyaan tidak jelas apakah Anda meminta agar pertanyaan tersebut diulang? Apakah Anda banyak memahami maksud dari setiap pertanyaan? Apakah Anda memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk menjawab pertanyaan dengan benar? Apakah Anda suka berbohong atau berpura-pura? Semakin banyak jawaban Anda yang kurang tepat dan benar apalagi berbohong maka semakin kecil peluang Anda.

Keenam : Tidak menanyakan pertanyaan bagus

Banyak orang sudah tahu, bahwa sebaiknya Anda menanyakan suatu pertanyaan saat wawancara kerja. Namun, yang tak banyak diketahui adalah pertanyaan apa yang harus ditanya. Yang terutama, yang tak boleh ditanyakan saat wawancara pertama adalah jumlah gaji dan fasilitas yang ditawarkan kantor.
Anda bisa mencoba untuk menanyakan pertanyaan mengenai pekerjaan yang Anda lamar. Tugas-tugas utama Anda, atau tanyakan kepada si pewawancara kerja, apa yang membuatnya senang bekerja di perusahaan ini. Bisa juga menanyakan, “Menurut Bapak/Ibu, tantangan terbesar apa yang akan saya hadapi dalam posisi ini?” Pertanyaan ini akan membuat si pewawancara berpikir bahwa Anda tertarik untuk mengetahui apakah Anda cocok atau tidak untuk pekerjaan tersebut.

Ketujuh : Terlalu banyak ngomong.

Apakah Anda menjawab pertanyaan atau menjelaskan sesuatu secara fokus atau ngalor ngidul? Tanpa ditanya, Anda ngomong sendirian tentang latar belakang keluarga Anda atau tentang situasi politik akhir-akhir ini? Tidak kontekstual? Sehingga ada kesan ”riuh rendah”? Semakin tidak efisien Anda menjawab semakin besar peluang wawancara mengalami kegagalan.

Kedelapan : Gugup

Kebanyakan orang yang melamar pekerjaan, ketika akan diwawancara akan merasa gugup. Ketika seseorang gugup, biasanya akan melakukan suatu tindakan kecil untuk menyalurkan kegugupannya. Misal, mengetuk-etukkan jari di meja, mengetuk kaki, memilin rambut, membuka-tutup pulpen, dan lain sebagainya. Sayangnya, si pewawancara justru menanggapi tindakan-tindakan semacam ini sebagai sinyal kebosanan. Sementara kebosanan pun diartikan sebagai kesombongan. Siapa yang mau bekerja dengan orang sombong?
Cara mengatasinya? Usahakan untuk berlatih sesering mungkin. Seseorang yang kalem, percaya diri, dan tidak stres, akan bernafas perlahan. Sebelum mulai bicara, ambillah napas panjang, dan perhatikan tangan serta kaki Anda. Biarkan tangan beristirahat di lengan kursi, dan kaki diam istirahat di lantai, lutut saling menempel untuk meminimalkan ketukan kaki. Badan condong ke depan, ke arah meja, juga bisa menunjukkan bahwa Anda tertarik.

Kesembilan : Tidak mematikan telepon genggam

Adalah hal yang tidak bisa dimaafkan jika Anda menyalakan telepon genggam Anda. Menonaktifkan telepon genggam akan memberikan Anda dan si pewawancara waktu untuk bisa konsentrasi dan mengeliminasi gangguan. Selalu pastikan ponsel Anda dalam mode silent saat akan rapat atau wawancara kerja.
Itulah beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan dalam proses wawancara. Jika Anda pernah mengalami hal-hal diatas sebaiknya segera mencari cara untuk mengatasinya. Namun yang pasti tingkatkan kapabilitas Anda. Semakin Anda berkompeten, kesempatan Anda untuk mendapatkan pekerjaan impian ada di depan mata.


[get this widget]

0 komentar: