Menurut statemen RIM, Pardy meninggalkan jabatan yang sudah didudukinya sejak Desember 2009 itu karena alasan personal. Dia masih akan tinggal di RIM selama enam bulan sebagai masa transisi.
Pardy memiliki banyak pengalaman di bidang consumer marketing. Sebelum bergabung bersama RIM, dia pernah bekerja di Coca Cola dan Nokia. Namun kini dia akhirnya memilih pergi.
Dilansir Reuters dan dikutip detikINET, Sabtu (5/3/2011), kepergian Pardy secara tiba-tiba menimbulkan kekagetan. Apalagi RIM sedang sibuk mempersiapkan peluncuran BlackBerry PlayBook, komputer tablet untuk menantang iPad 2 dan kawan-kawan. Rilis PlayBook diprediksi segera dilakukan oleh RIM.
Namun kepergian Pardy dinilai tidak memiliki pengaruh banyak dalam sukses atau tidaknya PlayBook. Sebab karena waktu peluncuran sudah cukup dekat, maka rencana marketing kemungkinan sudah disiapkan matang dan bisa dieksekusi oleh orang lain.
Selama masa kepemimpinannya, Pardy dianggap menorehkan nilai minus terkait reputasi merek BlackBerry yang dinilai merosot, terutama jika dibandingkan dengan Apple iPhone. Ini menurut penelitan dari lembaga Brand Keys.
"Brand (BlackBerry-red) kehilangan gaungnya dalam beberapa tahun terakhir...untuk menarik konsumen dengan cara seperti yang dilakukan iPhone," ujar presiden Brand Keys, Robert Passikoff.
[get this widget]
0 komentar:
Posting Komentar